Senin, 28 Mei 2012

Pecahnya malam

                 Pada satu malam, di satu ruangan yang hanya terang di tengah, ketika itu, banyak gigitan gigitan kecil disertai dengan alunan bunyi serangan dari sebuah “Tpok !” .. tidak kena ternyata. Ketika terdengar sayup sayup suara burung kecil dengan teriakannya yang keras namun hampir terlalu jauh untuk di simak. Ada dingin mulai menyerang, aneh … padahal tidak ada pintu ataupun jendela yang terbuka, tapi ada satu hembusan yang sedikit membuat kulit tipis ini mengkerut, aku hanya terdiam, memikirkan apa yang baru saja terasa seperti ada yang lewat. Satu dua kali aku terdiam merasakan dan mulai mengamati sekelilling. Hanya terang di satu ruang dan entah, kenapa angin itu membuat aku semakin merinding saja. Tak terasa, aku hanya terdiam, dan tidak bisa bergerak, padahal ingin sekali membuat satu perubahan di pose yang sudah hampir kaku ini. Ah.. tak bisa, gila … bener bener tak bisa. Aku mulai melirik kesamping, apakah sesuatu itu berwarna putih ? sebuah bayang bayang akan rupa akan sesuatu itu, yang membuat aku ingin segera berangkat dari pose ini. Namun, entah, sepertinya aku di tekan ke bawah, untuk tidak bisa berdiri atau hanya bergerak sedikit saja. Perasaan pasrah telah terbang dan mulai menghinggapi aku, tidak bisa, aku tidak bisa melihat ke depan, kepala ku tertunduk sedikit, dan tak terasa .. satu guyuran air memecah keheningan malam itu.                  Aku lega.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

feed jit

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.