Kebanyakkan orang dalam menulis sebuah blog adalah pengalaman pribadi, kemudian trik dan tips internet atau hal lainnya yang bisa membuat rangking blog atau halaman pribadi mereka bisa naik di traffic search engine. Ketika pertama kali mereka ngeblog / menulis, saat itulah mereka mulai terindex atau terdaftar dengan sendirinya oleh search engine. Membuat saya berpikir, apakah kita hanya sebuah nomor urut ataukah kita bisa menjadi seorang manusia di dunia virtual ini. Seorang yang bisa luka, sakit , marah, sedih, senang, bersyukur dan berkomunikasi. Memang saat ini seorang manusia tetap menjalani takdirnya sebagai seorang manusia, di dunia yang serba terhubung / wired, dan menjadi sangat sangat kecil dan dekat kita dihadapkan akan sebuah paradigma, kita tidak akan menghindar dari diri kita sendiri dan takdir kita sebagai seorang manusia utuh.
Sebuah tulisan yang bisa menjadikan dirinya merasa, adalah sebuah tulisan yang bisa membuat orang lain ikut merasakan tulisannya. Mungkin saya bukan seorang yang bisa melakukan hal itu, namun seperti inilah hasil tulisan saya. Bukan karena saya inginkan sebuah prestasi ataupun sebuah index nomor pertama. Saya hanya lakukan ini, karena saya ingin, karena saya suka ..
Toleransi dimana sebuah pemikiran yang sangat rumit dan dihadapkan akan rutinitas yang mandeg atau tak berarah serta monoton, saya berharap semua hal yang pernah dan telah lakukan bisa membuat orang lain terbantukan. Bukankah kita akan selalu membutuhkan orang lain?
Bohong, jika seseorang diantara anda semua menjawab saya bisa hidup sendiri dan mandiri. Bukankah kita lahir dari seorang wanita yang pastinya adalah ibu kita? siapa ibu kita ? diri kita kah? jawabannya adalah bukan.
Mudah – mudahan saya bisa menuliskan apa yang ada di pikiran saya saat ini, sebuah pengalaman pribadi, bukan untuk sebagai santapan publik, namun sebagai ekspresi diri dari seorang manusia biasa. Seseorang pasti mendapatkan pasangan hidup yang bisa membuat dirinya merasa utuh. Ketika seorang berkata, saya inginkan kamu dalam hidup saya, seperti itulah kata – kata yang mungkin terucap, terbersit di kalimat tersebut, berupa bayangan akan hidup bersama – sama mengarungi arungan bahtera kehidupan dua manusia yang disatukan di hadapan orang banyak, dan tentunya di hadapan sang maha pencipta.
Perasaan suka pasti sudah ada di antara sesama, saling ingin memiliki itu pasti, saling ingin menyanyangi itu juga pasti. Namun pernahkan anda memikirkkan untuk saling bisa membantu satu sama lain ? Saya rasa tidak, Keegoisme seorang manusia di nilai dari perkataan pertama ketika ingin memulai sebuah hubungan dengan pasangannya. Sebuah ironi kehidupan memang, bukan saya sebagai ahlinya, saya ingin merasakan juga seperti orang lain rasakan. Sebuah keutuhan, bukan kebahagian, atau kenikmatan. Ketika kita merasakan utuh menjadi diri dan bisa melakukan apa yang ingin kita lakukan dengan pasangan kita, itulah inti dari sebuah hubungan yang saya ingin pahami sendiri. Kemanjaan dan sebuah dilema berkepanjangan akan rutinitas adalah nyata. Saya tidak bisa melihat itu semua, mungkin dari kacamata saya melihat anda, misalnya, pastinya saya menilai anda lebih senang dari saya, namun apakah anda merasakan apa yang saya katakan? jawabannya adalah tidak. Sebuah egoisme pribadi yang tentunya inginkan lebih dari orang lain ketika sebuah pernyataan dari orang lain pun telah di dapatkan, maka yang tersisa adalah ketidak fanaan diri kita sendiri akan hadirnya dan penting nya orang lain. Sungguh sangat tidak nyaman ketika kita tidak dihadapkan akan sebuah entitas orang dalam hidup ini.
Untuk itu, saya ingin menahan dahulu apa yang akan saya ceritakan, bukan untuk inginkan sebuah rahasia, namun untuk bisa melakukan ini sebagai seorang manusia bukan seorang yang inginkan egoismenya ada di antara orang lain, untuk itu saya hanya membiarkan jari tangan ini tetap mengetik seperti yang inginkan otak pikiran ini… Sepertinya sudah lama saya belum menuliskan hal – hal yang bersifat pengalaman pribadi di zona ini. Mudah – mudahan bisa berguna untuk orang lain … dan karena saya suka …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar