Ini adalah cerita pendek mengenai seorang anak berumuran 3,5 tahun, yang mempunyai paras biasa saja. Namun tidak seperti teman – teman lainnya, ketika bermain, sangat energik, dan mempunyai daya nalar yang sangat luar biasa. Seperti anak – anak seumuran dia, untuk bisa melakukan hal yang biasa dilakukan anak lebih tua adalah sangat tidak mungkin, namun ada usaha untuk bisa melakukannya dan mungkin maksud untuk meniru adalah menjadi sifat dasarnya.
Berawal dari sebuah kedekatan antara dua bocah kecil yang mempunyai berlainan jenis kelamin, kedekatan yang sangat wajar, ketika hanya bertemu untuk sekedar belajar mengaji di sebuah rumah kecil yang difungsikan sebagai sekolahan TPQ, Rumah yang juga berfungsi sebagai taman pembelajaran usia dini (PAUD). Dengan waktu belajar yang diiringi dengan nyanyian , sedikit demi sedikit guru mereka mengajarkan sesuai dengan kapasitas kemampuan yang usia tersebut, masih menginginkan untuk bermain dan bisa bercanda sekedar untuk menyenangkan hati mereka sendiri. Bukan satu hal yang luar biasa, jika kita terkadang ingin mengetahui sebenarnya bagaimana cara pembelajaran anak – anak di usia tersebut. Hanya untuk bisa melakukan sebuah belajar dari yang tidak bisa menjadi bisa adalah sangat sulit, jika kita sendiri tidak membantu untuk mengingat dan berusaha untuk melakukan seperti guru di sekolah ajarkan dan bisa membuat paling tidak ank kita sendiri menjadi lebih bisa untuk berkembang, dengan itu pengaruh lingkungan menjadi sangat minimal, dan interaksi antara orang tua dan anak menjadi sangat erat, memungkinkan sang anak untuk bisa lebih percaya kepada orang tuanya daripada orang lain sekitar lingkungannya , yang seperti biasa sangat membuat sang anak menjadikan guru kepadanya dan bisa belajar hanya untuk menganggap bisa di terima di sekolah lingkungan.
Ketika dia belajar, dengan sangat cepatnya dia melantunkan huruf demi huruf yang ada di atas buku Qiraati Jilid 1 yang merupakan bacaannya ketika itu. Kemudian, ada seorang anak perempuan yang menjadi murid di TPQ itu yang sejak dari beberapa minggu ini memberikan perhatian khusus, baik itu datang dari ibunya kepada orang tua si anak ini. Atau sekedar memberikan makanan ala kadarnya yang sengaja dibuat hanya untuk bisa melakukan sebuah obrolan kecil yang bisa membuat mereka lebih dekat lagi. Memang perhatian – perhatian ini tidak diketahuijika sang ibu, tidak melakukan sebuah laporan harian kepada sang ayah.
Waktu demi waktu berjalan, ketika sang anak perempuan ini , Via namanya sangat suka jika duduk berdekatan dengan Fariz , nama sang anak. Kemudian, ketika satu kesempatan, Via membawa bekal makanan siang berupa sebuah donat kecil bertaburan coklat yang berwarna – warni yang membuat aroma menyenangkan dan pasti Fariz sangat suka, karena hampir tiap pagi sarapannya adalah donut manis bertaburan coklat. Via yang berada dua bangku di samping fariz, dengan wajah tersipu berbisik kepada teman sebelahnya yang sedang sibuk menulis apa yang guru ajarkan. Ketika itu Fariz seperti biasa sedang bercanda dengan teman cowoknya yang 1,5 tahun lebih tua dari dirinya.
Via berkata, kasi Fariz ya “ ucapnya kepada teman cowok yang ada di sampingnya, kemudian anak itu pun tersipu dengan muka kebingungan, hah? '” ucapnya, seketika itu juga, namun donut itu pun akhirnya diberikan kepada Fariz, yang sedang memperhatikan dengan sedikit kebingunan juga bukan donutnya yang buat dia bingung, tetapi mengapa dia saja yang di kasih bukan temannya yang lain .. ??
Anak seumuran itu pastinya belum mengerti mengenai hal percintaan, tapi dari satu bentuk perhatian yang di lakukan seseorang, pastinya akan membuat dirinya berpikir ada seseorang yang perhatian, selain orang tuanya sendiri. Tersenyum simpul terbersit dari Ibu, mamahnya Fariz, .. Makasih ya via “ ucapnya seketika.
Sekilas terlihat rasa senyum dan sedikit bahagia, akan kelakuan lucu seorang anak perempuan yang mempunyai perhatian kepada teman lakinya. Via pun langsung malu dan seketika itu juga menoleh kepada teman perempuannya yang lain. Fariz sendiri senang dengan pemberian donut Via dan langsung melahapnya, dan berkata .. Ibu .. Ibu Fariz dapet donut.. Hahaha ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar